Waspadai Penculikan Anak

Wah... penculikan anak kembali marak, baru-baru ini terjadi penculikan bayi baru lahir di rumah sakit di semarang dengan modus operandi mengaku sebagai keluarga dari sang bayi dan membawa pergi si bayi. Beberapa waktu ke belakang terjadi pula penculikan di mall daerah depok dengan modus operandi yang terbilang baru yaitu menawarkan untuk mengikutkan si bayi lomba balita dengan syarat harus
membelanjakan uang yang di berikan si pelaku untuk membeli salah satu produk susu tertentu, karena akan repot si pelaku menawarkan untuk menjaga si bayi sementara si ibu berbelanja. ya, sudah dapat di tebak bayinya hilang bersama orang itu. Penculikan kini terjadi bukan lagi karena masalah ekonomi tapi telah berkembang menjadi perdagangan anak, atau untuk menekan pihak tertentu yang sedang bertikai. Tahukan anda modus operandi apa saja yang dipakai, atau di daerah mana yang rawan penculikan, serta tips menghindari penculikan?

Modus operandi

1. Penculikan oleh pembantu rumah tangga

Biasanya dilakukan oleh sindikat penjualan anak yang berkedok sebagai pembantu rumah tangga.

2. Penculikan di sekolah

Motif seperti ini biasanya dilakukan untuk meminta tebusan, mengambil perhiasan atau barang berharga seperti handphone, di jual, dipekerjakan sebagai pengemis dan yang paling seram di ambil organ tubuhnya untuk dijual.

3. Penculikan di rumah sakit.

Motifnya penjualan anak.

4. Penculikan di tempat perbelanjaan

Motifnya penjualan anak, memaksa menjadi pengemis, pengamen, pencopet, atau perampokan karena memakai perhiasan yang mencolok.

5. Penculikan dengan penipuan

Seperti yang saya ceritakan di atas, penculikan dengan motif mengikutkan lomba balita.

6. Penculikan bekerja sama dengan oknum rumah sakit atau klinik bersalin.


Lokasi yang rawan penculikan

1. Di lingkungan sekolah, biasanya di tempat penjemputan

2. Di rumah, penculikan terjadi saat orang tua lengah, dan biasanya pelaku merupakan orang dekat.

3. Di tempat perbelanjaan dan tempat wisata, terjadi saat orang tua lengah.

4. Di pinggir jalan. Penculik mengajak korban dengan halus atau kasar.

5. Di jalan atau daerah rawan seperti tempat gelap dan daerah yang memang rawan kejahatan.


Tips mencegah penculikan

1. Ajarkan kepada anak untuk berhati-hati dengan orang asing dan tidak tergiur dengan bujuk rayu orang yang baru di kenal.

2. Ajarkan anak untuk langsung pulang usai sekolah, atau les.

3. Sebaiknya anak tidak memakai perhiasan yang mencolok dan mewah yang dapat memicu terjadinya penculikan.

4. Jalin komunikasi yang baik antara anak dan orang tua.

5. Biasakan anak untuk selalu meminta izin kemanapun anak pergi.

6. Jika menggunakan jasa antar jemput kenali benar si pengemudi.

7. Jika menggunakan angkutan umum ajarkan anak untuk pulang secara berkelompok dan tidak pulang sendirian.

8. Sediakan selalu orang yang dapat dipercaya untuk selalu menjaga, menjemput, mengawasi si anak.

9. Ajarkan anak untuk berteriak sekencang kencangnya dan meminta bantuan bila orang tak dikenal memaksa ikut.

10. Segera hubungi pihak yang berwenang jika terjadi penculikan.

Nah mulai sekarang waspadalah terhadap penculikan dan jangan mudah percaya terhadap orang-orang yang baru dikenal seperti pembantu baru, supir baru, dan janganlah memicu pertengkaran yang berakibat dendam karena penculikan juga terjadi karena adanya konflik intern.