Sakit (Flu Tulang) dan asi untuk Bima

Sudah 3 hari ini saya berjuang melawan demam dan ngilu yang menyerang persendian tubuh saya, belum ditambah vertigo yang akhir-akhir juga semakin sering muncul, sementara bima perlu asi, apakah saya harus stop dulu memberikan asi atau lanjut seperti biasa, saya benar benar dilema...Karena waktu itu saya pernah terpaksa membuang kolostrum perah saya karena saya sedang demam dan meriang setelah kolostrum keluar, disaat itu saya diberitahu kalau tidak baik memberikan asi pada saat kondisi ibu sedang sakit apalagi bima pada saat itu juga sedang terkena demam dan diinfus.
Tidak tega melihat kondisi saya,suami saya membawa saya ke puskesmas dekat rumah kami,dipuskesmas dokter menjelaskan bahwa saya terkena flu tulang atau chikunguya tapi belum sampai stadium yang parah, saya masih bisa meberikan asi pada bima bahkan menurutnya sangat baik memberikan asi pada saat bunda sedang sakit karena pada saat sakit tersebut banyak antibodi yang terbentuk dan baik untuk perkembangan bayi tapi karena saya juga ada radang tenggorokan maka saya harus menggunakan masker untuk meminimalkan virus yang keluar dari mulut saya.

Tidak tega melihat kondisi saya,suami saya membawa saya ke puskesmas dekat rumah kami,dipuskesmas dokter menjelaskan bahwa saya terkena flu tulang atau chikunguya tapi belum sampai stadium yang parah, saya masih bisa meberikan asi pada bima bahkan menurutnya sangat baik memberikan asi pada saat bunda sedang sakit karena pada saat sakit tersebut banyak antibodi yang terbentuk dan baik untuk perkembangan bayi tapi karena saya juga ada radang tenggorokan maka saya harus menggunakan masker untuk meminimalkan virus yang keluar dari mulut saya...Saya masih agak sangsi karena pengalaman saya yang sebelumnya,akhirnya saya membuka literatur dan browsing internet dapatlah situs say yes to asi....Dijelaskan dalam situs ini bahwa menurut beberapa literatur dan penelitian yang dilakukan di dunia medis, ternyata justru menyebutkan bahwa ASI-lah yang justru akan membuat daya tahan tubuh si kecil terhadap berbagai penyakit akan meningkat. Karena itu, meski sedang sakit sekalipun, pemberian ASI eksklusif masih terus harus diberikan.

Menurut dokter Savitri Ramalah dalam bukunya Infant Nutrition, sangat sedikit penyakit yang terjadi pada seorang ibu yang mengharuskan ia menghentikan pemberian ASI pada buah hatinya. Disebutnya, infeksi virus seperti flu, batuk, dan lain-lain adalah penyakit yang membatasi diri sendiri. Ini berarti bahwa penyakit itu akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Karena itu, berhenti memberikan ASI pada masa ini justru akan membahayakan bagi daya tahan tubuh anak. Dokter dari India ini juga mengingatkan, bahwa berhenti menyusui tidak akan menjadi semacam pencegah anak dari tertularnya penyakit ibu. Sebab, ada pula kemungkinan seorang ibu telah menulari anaknya sebelum ia telah menyadarinya. Maka, zat-zat antibodi dalam ASI-lah yang justru akan memperkuat daya tahan tubuh buah hati ketika sang ibu—dan bahkan lingkungan sekitarnya—sedang banyak terkena penyakit yang diakibatkan oleh virus tertentu.

Dalam bukunya, dokter Savitri bahkan menyebutkan jika infeksi berat seperti TBC atau lepra sekalipun, bukan jadi alasan untuk menghentikan pemberian ASI. Biasanya, jika memang menderita TBC, dokter akan menyarankan pemberian ASI peras sampai TBC tidak aktif lagi.

Intinya, dengan berbagai cara, ASI masih bisa diberikan pada saat sang bunda sedang sakit. Bahkan, ketika sakit berat sekalipun, hal itu sangat kecil kemungkinan untuk menginfeksi ke dalam air susu ibu. Meski begitu, ada juga beberapa penyakit yang mungkin tertularkan melalui ASI. Salah satunya yaitu virus hepatitis C dan HIV. Khusus untuk penyakit ini, memang biasanya dokter akan menganjurkan menyetop pemberian ASI karena dapat menularkannya melalui air susu kepada anak. Sedangkan dalam kasus terkena virus hepatitis A dan B, ASI masih aman diberikan pada anak. Satu catatan yang diberikan dokter Savitri, anak tetap dianjurkan untuk bisa mengikuti rangkaian imunisai hepatitis lengkap sehingga bisa mencegah tertular virus ini.

Berikut beberapa hal yang bisa bunda lakukan jika memang benar-benar ingin mencegah atau meminimalisasi tertularnya penyakit pada sang buah hati:
• Jika memang terkena virus sangat menular seperti influenza, saat menyusui, bunda bisa mengenakan masker atau kain penutup hidung dan mulut. Meski tidak seratus persen aman, tapi setidaknya, hal ini mampu meminimalisir dari kemungkinan tertularnya si kecil pada penyakit bunda.
• Hindari kontak langsung yang terlalu dekat pada buah hati ketika sedang sakit. Misalnya, kurangi menciumi sang buah hati saat sedang sakit berat.
• Teruslah berkonsultasi pada dokter untuk mengetahui efek sebenarnya dari penyakit ataupun obat yang diminum nantinya pada sang buah hati. Dengan begitu, bunda akan tahu persis, apakah harus meneruskan atau menghentikan sementara pemberian ASI-nya.

Semua anjuran tersebut, tetap harus dibarengi dengan tetap memberikan ASI pada si kecil. Sebab, ASI-lah yang akan memberikan sejuta manfaat perlindungan pada tubuhnya dari serangan berbagai macam penyakit. Jadi bunda tidak ada masalah memberikan asi pada sikecil, akhirnya saya pun dapat memberikan asi pada Bima tanpa takut saya akan menularkan kepadanya, toh saya sudah mengikuti saran saran seperti diatas dan yang terpenting bunda,hati yang senang dan tulus dalam memberikan asi akan sangat bermanfaat untuk buah hati kita.So, “Say yes to ASI!!!” XOXO


Sumber : SayYesToAsi dan pengalaman pribadi

1 comment: